Minggu, 13 Januari 2013

PEMERIKSAAN RADIOLOGI DAN ULTRASONOGRAFI



I.PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaanradiologimerupakansalahsatupemeriksaanpenunjanguntukmembuat diagnosis sesuatupenyakitpadaanak.hahispemeriksaanklinisdapatdigabungkandenganhasilpemeriksaanradiologisdalammembuatsuatu diagnosis , tetapikadang-kadang diagnosis hanyadapatditegakkansetelahpemeriksaanradiologis.
Pokokpembahasanselanjutnyaterutamamengenai :
1.Indikasipemeriksaanradiologisberdasarkangejalaklinis
2.Kelainan yang mungkinditemukanatasdasargejalatersebut.



TRAKTUS GASTROINTESTINALIS

Gangguanpadatraktusgastrointestinalisdapatdisertaigejalaklinisberupamuntah, perutkembung, nyeriperut, perdarahandari anus, tumor di perut, obstipasi/konstipasidandiare. Tiapgejalamempunyaiartitertentu yang berhubunganeratdenganumuranak, kumpulangejalahdansifatkhastiapgejalah. Beberapapenyelidiktelahdapatmembuktikanadanyagerakanveristaltiksaluranmakanan, yang sudahpadaminggukeduabelaskehidupanjanin intrauterine. Cairan yang telanolehjanin, diresorbsiolehususnyadandenganperantaraanperedaranjanin-ibu, cairandikeluarkanmelaluiginjalibu.setelahbayidilahirkan, sistemsaluranmakanannyatelahdapatmelaksanakanfungsinya.segerasetelahlahir, bayiakanmenelanudara. Padakeadaanbiasaseluruhsaluranmakanannyaaknterisiudara yang ditelnnyatersebutdalamwaktuduabelas jam. Berdasarkanhalini, setiapgangguanaliranisisaluranmakananpadabayibarulahirdapatdiketahuidengansegera.


MUNTAH

Padabayibarulahirtiapobstruksidisaluranmakananselaludisertaigejalamintah. Bilagangguanterletakbagianproksimaltraktusdigestivus, muntahmerupakangejalah yang paling menyolok.



ESOFAGUS

Atresi esophagus merupakankelainanefagus yang terpenting; 90% dariatresiinidisertai fistula antarabagian distal esophagus dantrakea (broncus); 90% tidakbervistula. Padakelainan tang tanpafistula ini ,udara yang dihiruppadasaatbernafas, melalui fistula akantersebardalamsaluranmakanan, sehinggamemberigambaranseakan-akantidakterdapatobstruksisamasekali.

Gambaranradiologis
Padafotdasartampakgambarandistribusiudara yang normal padasaluranmakanan. Bilapadabayidimasukkanpipalambung(kateter), pad fototoraksakantampakpipatersebutberhentipadadaerah atresia. Padafotodenganbahankontraksakantampakkembaran esophagus yang buntu.

LAMBUNG
1.       Membranprapilorik
Lambungbagian distal dapattertutupolehsuatumembransecara total .merupakankelainankongenital yang jarangditemukanpada neonates.

Gambaranradiologis
Padafotodasartampaklambungbesarsekali ,terisiudara , tetapipadaususbagiandistalnyatidaktampakgambaranudara . gambaraninitidakkhasuntukmembran , karenadapatditemukanjugapada stenosis pilorishipertrofik .padafotodengankontrastampakpilorustidakterisi .
Padaanak yang lebihbesar ,gambaransepertiiniseringdijumpaidandisebabkanlipatanmukosalambung yang menonjoldanmasukkedalampilorus . gambaranradiologispadafotodasarbiasanyatidakmenunjukkansesuatu yang khas . padafotodengankontraskantampakgelombanghiperperistaltiklambung , namunwaktualiransangatterlambat (lebihdari 20 menit ) . merupakanhalyngkhasialahbilagambaranmukosalambungditemukandidaerahpilorus .

2 .stenosis pylorus hipertrofik
Kelainaninibiasanyaterdapatpadabayi yang lebihtuadanbiasanyamulaimemberigejalapadaumur 2-4 minggu .dinegeribaratangkakejadiannyacukuptinggi , yaitu 1-4 penderitadaritiap 1000 kelahiranhidup . diirianangkaituhanya 0.075 penderita / 1000 kelahiranhidup . biasanyalebihbanyakmengenailaki –lakidibandingkandenganwanita. Gejalaklinisnyaberupamuntahproyektilpadaumur 2-4 minggu, tamapkgelombangperistaltik di daerahlambung, terab(a tumor didaerah epigastrium. Dengangejalatersebutsebenarnyasudahcukupdibuat diagnosis, akantetapipada yang berpendapatbahwa diagnosis klinisharusdisokongdandibuktikanolehpemeriksaanradiologis.

Gambaranradiologis
Gambaran yang tampakpadafotodasartidakkhas. Bilamuntahsudahberlansung lama danbayidalamkeadaanpermulaandehidrasi, akantampaklambung yang berisiudara, sedangkanusustidakterisiudara. Fotodengankontrasdiperlakukandanpadapemeriksaaniniakantampak pylorus yang panjangdansempit(‘pyloric string).
Waktualiran pun terlambat. Kadang-kadangjugatampakgelombanghiperperistaltiklambung.

USUS HALUS
            Atresia/stenosis duodenum
Kelainanusushalusinipentingsekalidanseringditemukanpadabayi. Sebabnyabermacammacam, yaitu : (a) Sebabekstermnyasepertimisalnyaanularepenkreasvouvulususushalus yang disertaiobstruksididuodenum, pita peritoneal dan (b) sebab intern sepertimisalnya atresia, stenosis, membrane.

Gambaranradiologis

Padafotodasarakantampakgambarankhasberupa “double bubble sign” atau dumbbell shape appearance yang disebakanolehbayangan 2 gelembungudaradalamlambungdan duodenum yang melebar.
Gambaran yang tidakkhasialahlambung yang melebarsedangkangambaranudaradalamsaluranmakanantampaknormal. Keadaaninitampakpada stenosis ringan. Fotokontrashanyadiperlukanbilagambaranfotodasartidakkhas.

GangguanSaluranMakananbagian distal

Gangguansaluranmakananbagian distal biasanyadisertaigejalamuntahempedudanperutmembuncit.Gejalamuntahempeduselaludijumpaibilaobstruksiterletakdibagian distal darimuarasaluranempedu. Kelainan yang menyebabkantersebutpadabayibarulahirialah atresia ileum, ileus meconium, ‘meconium plug syndrome’, peritonitis meconium, anganglionosis (penyakithirshsprung),’midgut volvulus denganobstruksirendah.

1.       Atresia ileum
Sebenarnya atresia dapatterjadipadasetiapbagiansaluranmakanan. Padausushalus, atresia biasanyaterjadipada duodenum atau ileum. Akibatnyaialahbagianusus distal darisumbatantidakakanberfungsi, sehinggaukuranususitulebihkecildaripadabiasa.
gambaran radiologis
pada photo dasar tampak bagian usus halus yang melebar dan gambaran cairan-udara (‘air-fluid level’). lengkungan usus yang berhimpitan dan bayangan disebabkan oleh valvula konivintes member gambaran yang khas, yang disebut”herring bone appearance”. pada obstruksi saluran makanan bagian bawah, pemberian bahan kontras secara oral merupakan indikasi kontra. pemeriksaan dengan kontras dilakukan dengan pemeriksaan enema barium, yang perlu dilakukan untuk membedakan dan mencapai sebab penyumbatan.
2.       Ileus mekonium
merupakan penyumbatan rendah dari saluran makanan bayi baru lahir, oleh karena konsistensi mekonium abnormal sehingga tidak dapat melalui ileum atau valvula bauhini. sebanyak 20% daripada penderita fibrosis kistik pancreas menderita obstruksi intestinal pada masa bayi karena konsistensi mekonium yang abnormal tersebut.
Gambaran radologis
pada foto dasar ditemukan gambaran pelebaran usus yang tidak disertai bayangan cairan-udara. kadang-kadang ditemukan pula gambaran busa sabun (‘soap bubble appearance’), yang disebabkan mekonium tercampur udara. pada foto kontras dengan enema barium, ditemukan ukuran usus yang lebih kecil daripada normal.

3.       meconium plug syndrome’
pada bayi baru lahir, kadang-kadang terjadi obstruksi saluran makanan karena mekodium. biasanya sumbatan mekodium terjadi di bagian distal kolon, sehingga mudah dikeluarkan dengan thermometer, jari, kateter atau anema. pemeriksaan radiologis dengan anema barium, mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk membuat diagnosis dan untuk pengobatan. umumnya diameter kolon tidak berbeda dengan ukuran normal. setelah mekodium dikeluarkan, semua kesulitan akan hilang. bila sumbatan mekodium tinggi sekali misalnya di ileum. akan ditemukan kesukaran diagnosis maupun pengobatannya.

4.       peritonitis mekonium
kelainan ini terjadi melalui suatu perforasi dinding usus, sehingga mekonium masuk kedalam rongga peritoneum dan menyebabkan peritonitis mekonium. perforasi umumnya terjadi sebagai akibat sumbatan saluran makanan seperti atresia, stenosis, volvulus, ileus mekonium dan lain lain. proksimal dari sumbatan, peristaltaik akan bertambah, usus melebar dan dindingnya menipis, sehingga memudahkan terjadinya perforasi. gejala klinis peritonitis mekonium ialah gejala sumbatan usus, terutama berupa muntah dan perut kembung.
perut akan tampak lebih membuncit, bila disertai pneumoperitoneum. diagnosis pasti peritonitis mekonium hanya dapat dibuat dengan pemeriksaan radiologis.

Gambaran radiologis
pada foto dasar ditemukan gambaran mekonium yang mengapur dalam rongga peritoneum dan adanya udara bebas dalam rongga peritoneum dan adanya udara bebas dalam rongga peritoneum pada bayi baru lahir. pemeriksaan foto dengan kontras tidak diperlukan lagi.

5.       penyakit hirschsprung
kira-kira  15% daripada penyumbatan usus pada neonates disebabkan oleh penyakit Hirschprung.patosiologi penyit ini ialah karna tidak dapat  sel ganglion pleksus Auerbachi, sehingga bagian usus tersebut tidak sanggup untuk turut serta dalam gerakan peristaltic mengeluarkan isi usus. akibatnya timbul penyumbatan yang fungsionil. lambat laun bagian probsimal dari sumbatan melebar, sehingga terjadi megakolon. komplikasi lain yang juga merupakan manifestasi lanjut penyakit ini ialah diare karena enterokolitis yang disebabkan tekanan intralumina yang meninggi, akan memudahkan organism menginviltrasi dinding usus sehingga terjadi infeksi. lebih dari 50% bayi penderita penyakit ini eninggal karena enteroporitis. gejala has berupa konstifasi hanya terdapat pada anak yang lebih besar.
Indikasa pemeriksaan radiologis dalam hal ini ialah untuk membuat diagnosis dini dan menurunkan angka kematian.

gambaran radiologis
pada foto dasar tidak di dapatkan gambaran yang has. kadang-kadang distribusi udara dalam usus normal kadang-kadang terdapat gambaran obstruksi khusus yang rendah. pemeriksaan foto kontras dengan enema barium bila menunjukkan segmen yang sempit (daerah transisional atau ‘disparity’)sudah menyongkong diagnosis penyakit Hirschsprung. gambaran seperti ini juga ditemukan pada stenosis/striktura rectum, akan tetapi jarang sekali. bila tidak ditemukan. ‘disparity’, hendaknya pemeriksaan dilanjutkan dengan mengisi seluruh kolon dengan barium dan bila sesudah 24-28 jam masih terdapat barium didalam kolom, hal ini menunjukkan bahwa terdapat gangguan pengeluaran isi usus. retensi barium dianggap patognomotik untuk penyakit. Hirschsprung, karena bayi normal dengan segera mengeluarkan barium itu (sebelum 24 jam sudah bersih)

Nyeri perut
           
               keadaan ini dapat merupakan indikasi untuk pemeriksaan radiologis abdomen dan toraks. pneumonia lobus bawah kanan dapat menyebabkan nyeri perut seperti pada abdomen akut.

1.       intususepsi (invaginasi)
keadaan ini biasanya ditemukan pada bayi yang berumur  5-9 bulan, dalam keadaan gizi yang baik sekali, tiba-tiba menjerit/menangis kesakitan, muntah, mengeluarkan darah dan lender per-anum dan pada pemeriksaan teraba tumor diperut. gejalah tersebut khas untuk diagnosis intususepsi (invaginasi). karena sifatnya progesif, diperlukan tindakan pengobatan segera.
Invaginasi ialah keadaan suatu segmen usus distalnya. biasanya ileum masuk kedalam kolon.
sebabnya diketahui hanya 5%, yaitu divertikulum meckeli, polip, limforna, dan lain-lain.

gambaran radiologis
pemeriksaan foto dasar tidak member gambaran yang khas.
foto kontras dengan enema barium mempunyai 2 tujuan yaitu : (a) untuk membuat diagnosis dan hal ini diketahui dengan melihat gambaran barium yang mengalir retrograde tiba-tiba terhenti, bila sampai diujung invaginasi, ‘cupping effect’ pada ujung barium ; barium membentuk suatu tabung sekitar segmen usus yang masuk; bila saat itu tekanan hidrostatik dan barium dikeluarkan, sisa barium diantara valvula semisirkularis akan memberikan gambaran ‘coiled spring appearance’. (b) sebagai pengobatan, yaitu akibat tekanan barium, bagian proksimal usus yang masuk ke bagian distal makin lama makin didorong kembali ketempat semula.
Tindakan enema barium sebagai pengobatan harus dilakukan dengan sangat berhati-hati dan hanya boleh dikerjakan bila keadaan intususepsi berlangsung belum terlalu lama (kurang dari 12-18 jam)

2.       apendisitis
foto dasar abdomen dapat dibuat bila poemeriksaan klinis tidak jelas menunjukkan apendisitis. diagnosis  apendisitis sudah dapaat di buatb , bila di temukan fekolit didaerah apendiks

perdarahan per-anum
        sebab perdarahan dari anus bermacam-macam, yaitu duplikasi saluran makanan, divertikulum meckeli (kedua keadaan ini sukar dibuktikkan secara radiologis), intususepsi, fisura ani, polip (dengan pemeriksaan enema barium, polip dapat dibuktikkan).

Konstipasi
konstipasi ialah gejala khas penyakit Hirschsprung atau akalasia rectum. pada kedua keadaan ini diperlukan pemeriksaan radiologis.
pada akalasia rectum, daerah anorektum menyempit karena spasme dan berbeda dengan penyakit Hirschsprung, karena pada daerah tersebut masih ada sel ganglion pleksus Aurebachi.

Gambaran radiologis.
foto dasar tidak memberikan gambaran yang khas; sering ditemukan lambung penuh udara. pemeriksaan foto kontras dengan enema embarium dan dengan proyeksi lateral sangat penting. tampak daerah anorektum yang sempit, menonjol kedepan dan tidak menunujukkan kontraksi yang ireguler.
hendaknya diperhatikan bahwa konstipasi ditemukan juga pada beberapa keadaan lain seperti ‘cerebral palsy’, retardasi mental, hipotiroidisme.

diare
gejala ini dapat disebabkan oleh penyakit Hirschsprung dengan enterokolitis. penyakit lain yang mungkin dapat dibuktikkan secara radiologis ialah colitis ulserosa.

tumor abdomen
foto dasar abdomen antero-posterior dan lateral yang dilakukan sesudah isi usus dibersihkan dengan pemberian laksans, akan memperlihatkan masa tumordi dalam abdomen. Bila tumor terletak intraabdominal, kadang-kadang masih diperlukan pemeriksaan foto kontras peroral atau perenema, untuk melihat pendorongan atau penggeseran organ, hubungan dengan usus dan lain-lain. tumor retroperitoneal memerlukan pemeriksaan pielografi  intravena, kadang-kadang ditambah dengan  miksio-sisto-utererografi. pada bayi dan anak kecil, tumor wilm (embrioma ginjal) atau neuroblastorna. mengingat kemungkinan keganasan tersebut, pemeriksaan radiologis kasus tumor abdomen hendaknya dilakukan secepatnya agar diagnosis dapat ditegakkan sedini mungkin.
             
          febris e causa ignota
              salah satu kemungkinan penyebab ‘febris e causa ignota ‘ ialah ileitis terminalis. keadaan ini juga                                       disertai gangguan pertumbuhan badan, nyeri perut dan diare.



2. Pneumotoraks
pneumotoraks ialah adanya udara dalam rongga pleura. tidak semua pneumotoraks memerlukan tindakan bedah. udara masuk kedalam rongga pleura dengan jalan menembus pleura parietalis atau pleura viseralis. bila tembusan pleura bersifat sebagai katup yang searah(ventil), udara dalam rongga pleura tidak dapat keluar lagi dan volume udara dalam rongga pleura bertambah sehingga terjadilah pneumotoraks ‘tension’. keadaan terakhir ini memerlukan tindakan bedah. pada bayi baru lahir, pneumotoraks dapat merupakan komplikasi pada penyakit membrane hialin, pneumonia, resusitasi dengan tekanan positif dan sering pula timbul secara spontan tanpa di ketahui sebabnya. pada anak yang lebih besar pneumotoraks merupakan komplikasi pneumonia, tuberkulosisi dan asma bronchial.
gambaran radiologis
pada foto dasr tampak paru menguncup. pada pneumotoraks “tension”, tampak jantung dan mediastinum beranjak ke sisi yang lain, makin lama makin terdesak.
3. tumor pada akar lidah
tumor ini biasanya terlihat pada infeksi. pada foto lateral leher tampak jalan nafas di sempitkan oleh bayangan tumor tersebut.
4. cincin pembuluh darah besar (‘ vascular ring’)
kelainan ini dapat menyebabkan tekanan dari luar pada jalan nafas.
kasus interna
1.penyakit membran hialin
pepenyakit ini biasanya terjadi pada bayi premature, bayi yang dilahirkan dengan operasi kaisar dan bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus. perlu diketahui bahwa bayi cukup bulan yang dilahirkan pervaginam kadang-kadang tidak luput dari penyakit ini.
tentang sebab dan patogenesisnya belum ada persesuaian faham. gejala sesak dan sianosis mulai tampak beberapa jam sesudah lahir.
gambaran radiologis
ditentukan oleh alveolus dan duktus alveoli yang melebar, yang dikelilingi oleh atelektasis dan transudat.
pada foto dasar tamapak kedua lapangan paru mengeruh homogeny karena bercak-bercak halus retikulogranular. pengeruhan itu makin lama makin padat, sedangkan sistem bronkus yang berisi penuh udara tampak jelas sebagai ‘air bronchogram’. bila keadaan dapat diatasi, gambaran paru menunjukkan perbaikan dalam waktu 3-10 hari.
2.pneumonia( radang akut paru)
pada bayi baru lahir, penyakit ini juga merupakan penyebab penting gangguan traktus respiratorius. infeksi dapat terjadi pada waktu bayi masih dalam uterus, pada waktu dilahirkan atau setelah dilahirkan. kuman penyebab di antaranya ialah staphylococuss, streptococuss, E.coli, pneumococuss. radang menyebabkan perpadatan (konsolidasi). secara radiologis, pneumonia sebaiknya digolongkan berdasrkan jaringan paru yang meradang, yaitu:
a)     pneumonia alveolus
merupakan radang yang terdapat di alveolus, yang dapat terjadi:
1.     unifokal, misalnya pneumonia lobaris atau segmental
2.     multifokal, tersebar luas,misal bronkopneumonia, yang biasanya terdapat pada anak
gambaran radiologis
radang ini dapat dikenal bila ditemukan bronkogram udara, obliterasi batas jantung dan pembuluh darah paru dan gambaran roset.
b)    pneumonia interstitialis
merupakan radang pada bronkus dan jaringan penunjang paru.
gambaran radiologis
pembuluh darah paru lebih tegas, gambaran jala-jala halus disebabkan penebalan dinding alveolus dan tampak jaringan limfe yang jelas.
gambaran radiologis biasanya tidak dapat menentukan penyebab radang. pada pneumonia stafilokokus sering terjadi abses. perlu diketahui, bahwa gambaran radiologis sering masih menunjukkan kelainan luas, sedangkan secara klinis anak sudah baik.pada pneumonia virus, infiltrasi paru baru dapat dilihat pada minggu kedua perjalanan penyakit dengan gambaran radiologis yang biasanya tidak khas.
pneumonia aspirasi minyak tanah tidak jarang terjadi pada anak. perubahan paru yang disebabkannya ialah edema paru yang segera disusul oleh infeksi. oleh karena itu perubahan radiologis sudah dapat dilihat dalam 30 menit. sebaliknya bila sesudah 12 jam tidak terdapat perubahan paru, hal tersebut berarti anak tidak menderita pneumonia aspirasi kerosen(minyak tanah). gambaran radiologis yang tampak pada foto dasar ialah kelainan paru yang biasanya terjadi di daerah parakardial.
nyeri dada
nyeri dada dapat disebabkan oleh bermacam-macam kelainan, misalnya neuritis interkostalis (pada herpes zoster), nyeri otot dan perikondritis (radang tulang rawan kostosternum). kelainan yang berhubungan dengan traktus respiratorius ialah nyeri yang disebabkan oleh pleuritis. nyeri pada pleuritis biasanya dirasakan pada pernafasan dan bersifat lokal:sering terjadi sebagai komplikasi pneumonia, embolus paru, tuberculosis dan tumor ganas.
gambaran radiologis
gambaran yang tampak pada foto dasar penderita pleuritis yang luas ialah bayangan padat dan homogen yang meliputi seluruh hemitoraks dengan menggeser mediastinum ke sisi yang lain: ruangan interkostal biasanya lebih lebar daripada hemitoraks yang sehat. pada pleuritis yang tidak luas, tampak bayangan padat dan homogen dengan batas tegas dan puncak pada sisi lateral (garis damoiseau-Ellis): mediastinum tidak perlu beranjak ke sisi yang lain.
hemoptisis
pada anak gejala itu dapat disebabkan oleh pertusis, abses paru, tuberkulosis, korpus aiienum, bronkiektasis.hemoptisis dapat juga disebabkan oleh gangguan kardiovaskular(mitral stenosis).
gambaran radiologis
pada foto dasar biasanya tidak didapatkan gambaran yang khas, sehingga di perlukan pemeriksaan khusus, misalnya bronkografi, tomografi atau bronkoskopi.
nyeri perut
            menghadapi gejala nyeri perut selalu harus dipikirkan juga kemungkinan radang paru, terutama di lobus bawah.
batuk
            gejala ini dapat disebabkan oleh infeksi( tuberculosis, pneumonia dan sebagainya), kelainan anatomis(bronkiektasis), alergi(asma bronkial), edema paru(gagal jantung kiri).
1.tuberkulosis paru
pada tuberkulosis paru perlu sekali dibuat foto dasat toraks, karena sering sekali keadaan klinis tidak sesuai dengan luasnya kelainan radiologis. gambaran radiologis seperti infiltrasi, atelektasis dan emfisema, eksudat pleural dan limfadenitis tidak dapat dibedakan dengan penyakit non-tuberkulosis. klasifikasi paru dan kelenjar intratorakal di Indonesia biasanya disebabkan oleh tuberkulosis.
gambaran radiologis
foto dasar
a)    tahap komplikasi
tampak bayangan infiltrasi di lapangan paru, pembesaran kelenjar regional, limfangitis berup garis-garis lurus antara fokus paru dan kelenjar regional dan efusi pleura sekitar fokus paru. gambaran ini khas untuk kompleks primer, namun umumnya limfangitis, pleuritis dan fokus paru tidak tampak.atelektasis dan bronkiektasis biasanya akibat obstruksi bronkus. kelainan ini juga dapat terjadi pada permulaan penyakit.
b)    dengan komplikasi
pada penyebaran bronkogen, kuman menyebar dari fokus atau kelenjar yang pecah kedalam bronkus. gambaran radiologis ini sukar dibedakan dengan konsolidasi non-tuberkulosis yang multifokal.
pada penyebaran hematogen, kuman tersebar melalui aliran darah(septisemia). perjalana kuman biasanya mulai dari sistem limfe, melalui sistem vena ke jantung.paru berfungsi sebagai saringan, sehingga mengurangi kemungkinan bersarang di organ lain.
2.bronkiektasis
merupakan pelebaran patologis bronkus dan biasanya terjadi sebagai akibat kerusakan jaringan elastis dan otot dinding bronkus, yang disebabkan oleh infeksi yang terus-menerus.
gambaran radiologis
pada foto dasar tampak gambaran sarang tawon(‘honeycomb structure’). kelainan ini hanya ditemukan pada kasus lanjut. pada foto khusus yaitu dengan pemeriksaan bronkogram, dapat dibuktikan pelebaran bronkus.
3.asma bronkial
gejala yang menonjol pada penderita asma bronkial tidak saja batuk, tetapi juga stridor ekspiratoar. pada serangan asma terjadi spasme umum sfinger duktus alveoli dan bronkioli, sehingga terjadi suatu mekanisme ventil.
gambaran radiologis
pada foto dasar tampak emfisema umum yang bilateral. kedua diafragma rendah sekali dan mendatar. bayi dan anak kecil yang menderita infeksi traktus respiratorius sering menunjukkan gejala seperti asma bronkial.
4.edema paru
pada gagal jantung terjadi stasis darah dalam paru dan pengumpulan cairan dalam alveolus dan jaringan interstitialis.
gambaran radiologis
pada foto dasar tampak pelebaran hilus dan gambaran pembuluh darah paru yang jelas sekali, yang disebabkan stasis. pengumpulan cairan dalam alveolus dan jaringan interstitialis terlihat sebagai kekeruhan difus.
sistem kardiovaskular
            dispnea dan sianosis dapat merupakan gejala yang menyolok pada gangguan sistem kardiovaskular. gejala sesak pada gangguan sistem kardiovaskular aialah akibat aliran darah yang berlebihan dalam paru, misalnya atresia aorta pada bayi baru lahir, defek septum ventrikuler (VSD) pada anak lebih besar atau karena kongesti darah, misalnya pada stenosis mitral. sianosis pada gangguan sistem kardiovaskular ialah akibat pirau dari bagian jantung kanan ke bagian kiri, misalnya tetralogi Fallot.
pemeriksaan radiologis pada kelainan jantung sebaiknya terdiri dari fluoroskopi, radiografi dan angiokardiografi. keuntungan fluoroskopi ialah jantung dapat dilihat amplitude denyut jantung dan memungkinkan melihat struktur yang tersembunyi dengan memutar penderita. keuntungan radiografi ialah apa yang dilihat pada fluoroskopi dapat diabadikan dan struktur tampak lebih tegas. keuntungan angiokardiografi ialah dapat diketahui keadaan kamar jantung atau pembuluh darah besar, karena ke dalam pembuluh darah di masukkan kontras. pemeriksaan ini sangat penting dalam pemeriksaan penyakit jantung bawaan yang di sertai sianosis. pada gambaran radiologis kelainan jantung bawaan hendaknya di perhatikan 2 hal, yaitu keadaan pembuluh darah paru dan ‘silhouette’ (besar dan bentuk ) jantung.
keadaan pembuluh darah paru
hal ini bergantung pada keadaan hemodinamika sistem kardiovaskular. dalam hemodinamika dikenal rumus: P= V  X R(P= tekanan, V= aliran dan R=tahanan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar