I.PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaanradiologimerupakansalahsatupemeriksaanpenunjanguntukmembuat
diagnosis sesuatupenyakitpadaanak.hahispemeriksaanklinisdapatdigabungkandenganhasilpemeriksaanradiologisdalammembuatsuatu
diagnosis , tetapikadang-kadang diagnosis
hanyadapatditegakkansetelahpemeriksaanradiologis.
Pokokpembahasanselanjutnyaterutamamengenai :
1.Indikasipemeriksaanradiologisberdasarkangejalaklinis
2.Kelainan yang mungkinditemukanatasdasargejalatersebut.
TRAKTUS GASTROINTESTINALIS
Gangguanpadatraktusgastrointestinalisdapatdisertaigejalaklinisberupamuntah,
perutkembung, nyeriperut, perdarahandari anus, tumor di perut,
obstipasi/konstipasidandiare. Tiapgejalamempunyaiartitertentu yang berhubunganeratdenganumuranak,
kumpulangejalahdansifatkhastiapgejalah.
Beberapapenyelidiktelahdapatmembuktikanadanyagerakanveristaltiksaluranmakanan,
yang sudahpadaminggukeduabelaskehidupanjanin intrauterine. Cairan yang
telanolehjanin, diresorbsiolehususnyadandenganperantaraanperedaranjanin-ibu,
cairandikeluarkanmelaluiginjalibu.setelahbayidilahirkan,
sistemsaluranmakanannyatelahdapatmelaksanakanfungsinya.segerasetelahlahir,
bayiakanmenelanudara. Padakeadaanbiasaseluruhsaluranmakanannyaaknterisiudara
yang ditelnnyatersebutdalamwaktuduabelas jam. Berdasarkanhalini,
setiapgangguanaliranisisaluranmakananpadabayibarulahirdapatdiketahuidengansegera.
MUNTAH
Padabayibarulahirtiapobstruksidisaluranmakananselaludisertaigejalamintah.
Bilagangguanterletakbagianproksimaltraktusdigestivus, muntahmerupakangejalah
yang paling menyolok.
ESOFAGUS
Atresi esophagus
merupakankelainanefagus yang terpenting; 90% dariatresiinidisertai fistula
antarabagian distal esophagus dantrakea (broncus); 90% tidakbervistula.
Padakelainan tang tanpafistula ini ,udara yang dihiruppadasaatbernafas, melalui
fistula akantersebardalamsaluranmakanan,
sehinggamemberigambaranseakan-akantidakterdapatobstruksisamasekali.
Gambaranradiologis
Padafotdasartampakgambarandistribusiudara yang normal
padasaluranmakanan. Bilapadabayidimasukkanpipalambung(kateter), pad
fototoraksakantampakpipatersebutberhentipadadaerah atresia.
Padafotodenganbahankontraksakantampakkembaran esophagus yang buntu.
LAMBUNG
1.
Membranprapilorik
Lambungbagian distal dapattertutupolehsuatumembransecara
total .merupakankelainankongenital yang jarangditemukanpada neonates.
Gambaranradiologis
Padafotodasartampaklambungbesarsekali ,terisiudara ,
tetapipadaususbagiandistalnyatidaktampakgambaranudara .
gambaraninitidakkhasuntukmembran , karenadapatditemukanjugapada stenosis
pilorishipertrofik .padafotodengankontrastampakpilorustidakterisi .
Padaanak yang lebihbesar
,gambaransepertiiniseringdijumpaidandisebabkanlipatanmukosalambung yang
menonjoldanmasukkedalampilorus .
gambaranradiologispadafotodasarbiasanyatidakmenunjukkansesuatu yang khas .
padafotodengankontraskantampakgelombanghiperperistaltiklambung ,
namunwaktualiransangatterlambat (lebihdari 20 menit ) . merupakanhalyngkhasialahbilagambaranmukosalambungditemukandidaerahpilorus
.
2 .stenosis pylorus hipertrofik
Kelainaninibiasanyaterdapatpadabayi yang
lebihtuadanbiasanyamulaimemberigejalapadaumur 2-4 minggu .dinegeribaratangkakejadiannyacukuptinggi
, yaitu 1-4 penderitadaritiap 1000 kelahiranhidup . diirianangkaituhanya 0.075
penderita / 1000 kelahiranhidup . biasanyalebihbanyakmengenailaki
–lakidibandingkandenganwanita. Gejalaklinisnyaberupamuntahproyektilpadaumur 2-4
minggu, tamapkgelombangperistaltik di daerahlambung, terab(a tumor didaerah
epigastrium. Dengangejalatersebutsebenarnyasudahcukupdibuat diagnosis,
akantetapipada yang berpendapatbahwa diagnosis
klinisharusdisokongdandibuktikanolehpemeriksaanradiologis.
Gambaranradiologis
Gambaran yang tampakpadafotodasartidakkhas.
Bilamuntahsudahberlansung lama danbayidalamkeadaanpermulaandehidrasi,
akantampaklambung yang berisiudara, sedangkanusustidakterisiudara.
Fotodengankontrasdiperlakukandanpadapemeriksaaniniakantampak pylorus yang
panjangdansempit(‘pyloric string).
Waktualiran pun terlambat.
Kadang-kadangjugatampakgelombanghiperperistaltiklambung.
USUS HALUS
Atresia/stenosis duodenum
Kelainanusushalusinipentingsekalidanseringditemukanpadabayi.
Sebabnyabermacammacam, yaitu : (a) Sebabekstermnyasepertimisalnyaanularepenkreasvouvulususushalus
yang disertaiobstruksididuodenum, pita peritoneal dan (b) sebab intern
sepertimisalnya atresia, stenosis, membrane.
Gambaranradiologis
Padafotodasarakantampakgambarankhasberupa “double bubble
sign” atau dumbbell shape appearance yang disebakanolehbayangan 2
gelembungudaradalamlambungdan duodenum yang melebar.
Gambaran yang tidakkhasialahlambung yang
melebarsedangkangambaranudaradalamsaluranmakanantampaknormal.
Keadaaninitampakpada stenosis ringan. Fotokontrashanyadiperlukanbilagambaranfotodasartidakkhas.
GangguanSaluranMakananbagian distal
Gangguansaluranmakananbagian distal
biasanyadisertaigejalamuntahempedudanperutmembuncit.Gejalamuntahempeduselaludijumpaibilaobstruksiterletakdibagian
distal darimuarasaluranempedu. Kelainan yang menyebabkantersebutpadabayibarulahirialah
atresia ileum, ileus meconium, ‘meconium plug syndrome’, peritonitis meconium,
anganglionosis (penyakithirshsprung),’midgut volvulus denganobstruksirendah.
1. Atresia ileum
Sebenarnya atresia dapatterjadipadasetiapbagiansaluranmakanan.
Padausushalus, atresia biasanyaterjadipada duodenum atau ileum.
Akibatnyaialahbagianusus distal darisumbatantidakakanberfungsi,
sehinggaukuranususitulebihkecildaripadabiasa.
gambaran radiologis
pada photo dasar tampak bagian usus halus yang melebar
dan gambaran cairan-udara (‘air-fluid level’). lengkungan usus yang berhimpitan
dan bayangan disebabkan oleh valvula konivintes member gambaran yang khas, yang
disebut”herring bone appearance”. pada obstruksi saluran makanan bagian bawah,
pemberian bahan kontras secara oral merupakan indikasi kontra. pemeriksaan
dengan kontras dilakukan dengan pemeriksaan enema barium, yang perlu dilakukan
untuk membedakan dan mencapai sebab penyumbatan.
2.
Ileus mekonium
merupakan penyumbatan rendah dari
saluran makanan bayi baru lahir, oleh karena konsistensi mekonium abnormal
sehingga tidak dapat melalui ileum atau valvula bauhini. sebanyak 20% daripada
penderita fibrosis kistik pancreas menderita obstruksi intestinal pada masa bayi
karena konsistensi mekonium yang abnormal tersebut.
Gambaran radologis
pada foto dasar ditemukan gambaran pelebaran usus yang
tidak disertai bayangan cairan-udara. kadang-kadang ditemukan pula gambaran
busa sabun (‘soap bubble appearance’), yang disebabkan mekonium tercampur
udara. pada foto kontras dengan enema barium, ditemukan ukuran usus yang lebih
kecil daripada normal.
3. ‘meconium plug syndrome’
pada bayi baru lahir, kadang-kadang terjadi obstruksi
saluran makanan karena mekodium. biasanya sumbatan mekodium terjadi di bagian
distal kolon, sehingga mudah dikeluarkan dengan thermometer, jari, kateter atau
anema. pemeriksaan radiologis dengan anema barium, mempunyai 2 tujuan, yaitu
untuk membuat diagnosis dan untuk pengobatan. umumnya diameter kolon tidak
berbeda dengan ukuran normal. setelah mekodium dikeluarkan, semua kesulitan
akan hilang. bila sumbatan mekodium tinggi sekali misalnya di ileum. akan
ditemukan kesukaran diagnosis maupun pengobatannya.
4. peritonitis mekonium
kelainan ini terjadi melalui suatu perforasi dinding
usus, sehingga mekonium masuk kedalam rongga peritoneum dan menyebabkan
peritonitis mekonium. perforasi umumnya terjadi sebagai akibat sumbatan saluran
makanan seperti atresia, stenosis, volvulus, ileus mekonium dan lain lain. proksimal
dari sumbatan, peristaltaik akan bertambah, usus melebar dan dindingnya
menipis, sehingga memudahkan terjadinya perforasi. gejala klinis peritonitis
mekonium ialah gejala sumbatan usus, terutama berupa muntah dan perut kembung.
perut akan tampak lebih membuncit, bila disertai
pneumoperitoneum. diagnosis pasti peritonitis mekonium hanya dapat dibuat
dengan pemeriksaan radiologis.
Gambaran radiologis
pada foto dasar ditemukan gambaran mekonium yang mengapur
dalam rongga peritoneum dan adanya udara bebas dalam rongga peritoneum dan
adanya udara bebas dalam rongga peritoneum pada bayi baru lahir. pemeriksaan
foto dengan kontras tidak diperlukan lagi.
5. penyakit hirschsprung
kira-kira 15%
daripada penyumbatan usus pada neonates disebabkan oleh penyakit Hirschprung.patosiologi
penyit ini ialah karna tidak dapat sel
ganglion pleksus Auerbachi, sehingga bagian usus tersebut tidak sanggup untuk
turut serta dalam gerakan peristaltic mengeluarkan isi usus. akibatnya timbul
penyumbatan yang fungsionil. lambat laun bagian probsimal dari sumbatan
melebar, sehingga terjadi megakolon. komplikasi lain yang juga merupakan
manifestasi lanjut penyakit ini ialah diare karena enterokolitis yang
disebabkan tekanan intralumina yang meninggi, akan memudahkan organism menginviltrasi
dinding usus sehingga terjadi infeksi. lebih dari 50% bayi penderita penyakit
ini eninggal karena enteroporitis. gejala has berupa konstifasi hanya terdapat
pada anak yang lebih besar.
Indikasa pemeriksaan radiologis dalam hal ini ialah untuk
membuat diagnosis dini dan menurunkan angka kematian.
gambaran radiologis
pada foto dasar tidak di dapatkan gambaran yang has.
kadang-kadang distribusi udara dalam usus normal kadang-kadang terdapat
gambaran obstruksi khusus yang rendah. pemeriksaan foto kontras dengan enema
barium bila menunjukkan segmen yang sempit (daerah transisional atau
‘disparity’)sudah menyongkong diagnosis penyakit Hirschsprung. gambaran seperti
ini juga ditemukan pada stenosis/striktura rectum, akan tetapi jarang sekali. bila
tidak ditemukan. ‘disparity’, hendaknya pemeriksaan dilanjutkan dengan mengisi
seluruh kolon dengan barium dan bila sesudah 24-28 jam masih terdapat barium
didalam kolom, hal ini menunjukkan bahwa terdapat gangguan pengeluaran isi
usus. retensi barium dianggap patognomotik untuk penyakit. Hirschsprung, karena
bayi normal dengan segera mengeluarkan barium itu (sebelum 24 jam sudah bersih)
Nyeri perut
keadaan ini dapat merupakan indikasi untuk pemeriksaan radiologis
abdomen dan toraks. pneumonia lobus bawah kanan dapat menyebabkan nyeri perut
seperti pada abdomen akut.
1. intususepsi (invaginasi)
keadaan ini biasanya ditemukan pada bayi yang
berumur 5-9 bulan, dalam keadaan gizi
yang baik sekali, tiba-tiba menjerit/menangis kesakitan, muntah, mengeluarkan
darah dan lender per-anum dan pada pemeriksaan teraba tumor diperut. gejalah
tersebut khas untuk diagnosis intususepsi (invaginasi). karena sifatnya
progesif, diperlukan tindakan pengobatan segera.
Invaginasi ialah keadaan suatu segmen usus distalnya.
biasanya ileum masuk kedalam kolon.
sebabnya diketahui hanya 5%, yaitu divertikulum meckeli,
polip, limforna, dan lain-lain.
gambaran radiologis
pemeriksaan foto dasar tidak member gambaran yang khas.
foto kontras dengan enema barium mempunyai 2 tujuan yaitu
: (a) untuk membuat diagnosis dan hal ini diketahui dengan melihat gambaran
barium yang mengalir retrograde tiba-tiba terhenti, bila sampai diujung
invaginasi, ‘cupping effect’ pada ujung barium ; barium membentuk suatu tabung
sekitar segmen usus yang masuk; bila saat itu tekanan hidrostatik dan barium
dikeluarkan, sisa barium diantara valvula semisirkularis akan memberikan
gambaran ‘coiled spring appearance’. (b) sebagai pengobatan, yaitu akibat
tekanan barium, bagian proksimal usus yang masuk ke bagian distal makin lama
makin didorong kembali ketempat semula.
Tindakan enema barium sebagai pengobatan harus dilakukan
dengan sangat berhati-hati dan hanya boleh dikerjakan bila keadaan intususepsi
berlangsung belum terlalu lama (kurang dari 12-18 jam)
2. apendisitis
foto dasar abdomen dapat dibuat bila poemeriksaan klinis
tidak jelas menunjukkan apendisitis. diagnosis apendisitis sudah dapaat di
buatb , bila di temukan fekolit didaerah apendiks
perdarahan per-anum
sebab perdarahan dari anus
bermacam-macam, yaitu duplikasi saluran makanan, divertikulum meckeli (kedua
keadaan ini sukar dibuktikkan secara radiologis), intususepsi, fisura ani,
polip (dengan pemeriksaan enema barium, polip dapat dibuktikkan).
Konstipasi
konstipasi ialah gejala khas
penyakit Hirschsprung atau akalasia rectum. pada kedua keadaan ini diperlukan
pemeriksaan radiologis.
pada akalasia rectum, daerah anorektum menyempit karena
spasme dan berbeda dengan penyakit Hirschsprung, karena pada daerah tersebut
masih ada sel ganglion pleksus Aurebachi.
Gambaran
radiologis.
foto dasar tidak memberikan gambaran yang khas; sering
ditemukan lambung penuh udara. pemeriksaan foto kontras dengan enema embarium
dan dengan proyeksi lateral sangat penting. tampak daerah anorektum yang
sempit, menonjol kedepan dan tidak menunujukkan kontraksi yang ireguler.
hendaknya diperhatikan bahwa konstipasi ditemukan juga
pada beberapa keadaan lain seperti ‘cerebral palsy’, retardasi mental,
hipotiroidisme.
diare
gejala ini dapat disebabkan
oleh penyakit Hirschsprung dengan enterokolitis. penyakit lain yang mungkin
dapat dibuktikkan secara radiologis ialah colitis ulserosa.
tumor abdomen
foto dasar abdomen
antero-posterior dan lateral yang dilakukan sesudah isi usus dibersihkan dengan
pemberian laksans, akan memperlihatkan masa tumordi dalam abdomen. Bila tumor
terletak intraabdominal, kadang-kadang masih diperlukan pemeriksaan foto
kontras peroral atau perenema, untuk melihat pendorongan atau penggeseran organ,
hubungan dengan usus dan lain-lain. tumor retroperitoneal memerlukan
pemeriksaan pielografi intravena,
kadang-kadang ditambah dengan
miksio-sisto-utererografi. pada bayi dan anak kecil, tumor wilm
(embrioma ginjal) atau neuroblastorna. mengingat kemungkinan keganasan
tersebut, pemeriksaan radiologis kasus tumor abdomen hendaknya dilakukan
secepatnya agar diagnosis dapat ditegakkan sedini mungkin.
febris e causa ignota
salah satu kemungkinan penyebab
‘febris e causa ignota ‘ ialah ileitis terminalis. keadaan ini juga disertai
gangguan pertumbuhan badan, nyeri perut dan diare.
2. Pneumotoraks
pneumotoraks
ialah adanya udara dalam rongga pleura. tidak semua pneumotoraks memerlukan
tindakan bedah. udara masuk kedalam rongga pleura dengan jalan menembus pleura
parietalis atau pleura viseralis. bila tembusan pleura bersifat sebagai katup
yang searah(ventil), udara dalam rongga pleura tidak dapat keluar lagi dan
volume udara dalam rongga pleura bertambah sehingga terjadilah pneumotoraks
‘tension’. keadaan terakhir ini memerlukan tindakan bedah. pada bayi baru
lahir, pneumotoraks dapat merupakan komplikasi pada penyakit membrane hialin,
pneumonia, resusitasi dengan tekanan positif dan sering pula timbul secara
spontan tanpa di ketahui sebabnya. pada anak yang lebih besar pneumotoraks
merupakan komplikasi pneumonia, tuberkulosisi dan asma bronchial.
gambaran radiologis
pada
foto dasr tampak paru menguncup. pada pneumotoraks “tension”, tampak jantung
dan mediastinum beranjak ke sisi yang lain, makin lama makin terdesak.
3.
tumor pada akar lidah
tumor
ini biasanya terlihat pada infeksi. pada foto lateral leher tampak jalan nafas
di sempitkan oleh bayangan tumor tersebut.
4.
cincin pembuluh darah besar (‘ vascular ring’)
kelainan
ini dapat menyebabkan tekanan dari luar pada jalan nafas.
kasus
interna
1.penyakit membran hialin
pepenyakit
ini biasanya terjadi pada bayi premature, bayi yang dilahirkan dengan operasi
kaisar dan bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus. perlu
diketahui bahwa bayi cukup bulan yang dilahirkan pervaginam kadang-kadang tidak
luput dari penyakit ini.
tentang
sebab dan patogenesisnya belum ada persesuaian faham. gejala sesak dan sianosis
mulai tampak beberapa jam sesudah lahir.
gambaran radiologis
ditentukan
oleh alveolus dan duktus alveoli yang melebar, yang dikelilingi oleh
atelektasis dan transudat.
pada
foto dasar tamapak kedua lapangan paru mengeruh homogeny karena bercak-bercak
halus retikulogranular. pengeruhan itu makin lama makin padat, sedangkan sistem
bronkus yang berisi penuh udara tampak jelas sebagai ‘air bronchogram’. bila
keadaan dapat diatasi, gambaran paru menunjukkan perbaikan dalam waktu 3-10
hari.
2.pneumonia( radang akut paru)
pada
bayi baru lahir, penyakit ini juga merupakan penyebab penting gangguan traktus
respiratorius. infeksi dapat terjadi pada waktu bayi masih dalam uterus, pada
waktu dilahirkan atau setelah dilahirkan. kuman penyebab di antaranya ialah
staphylococuss, streptococuss, E.coli, pneumococuss. radang menyebabkan
perpadatan (konsolidasi). secara radiologis, pneumonia sebaiknya digolongkan
berdasrkan jaringan paru yang meradang, yaitu:
a)
pneumonia
alveolus
merupakan radang yang
terdapat di alveolus, yang dapat terjadi:
1.
unifokal,
misalnya pneumonia lobaris atau segmental
2.
multifokal,
tersebar luas,misal bronkopneumonia, yang biasanya terdapat pada anak
gambaran radiologis
radang
ini dapat dikenal bila ditemukan bronkogram udara, obliterasi batas jantung dan
pembuluh darah paru dan gambaran roset.
b)
pneumonia
interstitialis
merupakan radang pada
bronkus dan jaringan penunjang paru.
gambaran radiologis
pembuluh
darah paru lebih tegas, gambaran jala-jala halus disebabkan penebalan dinding
alveolus dan tampak jaringan limfe yang jelas.
gambaran
radiologis biasanya tidak dapat menentukan penyebab radang. pada pneumonia
stafilokokus sering terjadi abses. perlu diketahui, bahwa gambaran radiologis
sering masih menunjukkan kelainan luas, sedangkan secara klinis anak sudah
baik.pada pneumonia virus, infiltrasi paru baru dapat dilihat pada minggu kedua
perjalanan penyakit dengan gambaran radiologis yang biasanya tidak khas.
pneumonia
aspirasi minyak tanah tidak jarang terjadi pada anak. perubahan paru yang
disebabkannya ialah edema paru yang segera disusul oleh infeksi. oleh karena
itu perubahan radiologis sudah dapat dilihat dalam 30 menit. sebaliknya bila
sesudah 12 jam tidak terdapat perubahan paru, hal tersebut berarti anak tidak
menderita pneumonia aspirasi kerosen(minyak tanah). gambaran radiologis yang
tampak pada foto dasar ialah kelainan paru yang biasanya terjadi di daerah
parakardial.
nyeri
dada
nyeri dada dapat disebabkan oleh bermacam-macam
kelainan, misalnya neuritis interkostalis (pada herpes zoster), nyeri otot dan
perikondritis (radang tulang rawan kostosternum). kelainan yang berhubungan
dengan traktus respiratorius ialah nyeri yang disebabkan oleh pleuritis. nyeri
pada pleuritis biasanya dirasakan pada pernafasan dan bersifat lokal:sering
terjadi sebagai komplikasi pneumonia, embolus paru, tuberculosis dan tumor
ganas.
gambaran radiologis
gambaran
yang tampak pada foto dasar penderita pleuritis yang luas ialah bayangan padat
dan homogen yang meliputi seluruh hemitoraks dengan menggeser mediastinum ke
sisi yang lain: ruangan interkostal biasanya lebih lebar daripada hemitoraks
yang sehat. pada pleuritis yang tidak luas, tampak bayangan padat dan homogen
dengan batas tegas dan puncak pada sisi lateral (garis damoiseau-Ellis):
mediastinum tidak perlu beranjak ke sisi yang lain.
hemoptisis
pada
anak gejala itu dapat disebabkan oleh pertusis, abses paru, tuberkulosis,
korpus aiienum, bronkiektasis.hemoptisis dapat juga disebabkan oleh gangguan
kardiovaskular(mitral stenosis).
gambaran radiologis
pada foto dasar biasanya tidak didapatkan gambaran
yang khas, sehingga di perlukan pemeriksaan khusus, misalnya bronkografi,
tomografi atau bronkoskopi.
nyeri
perut
menghadapi gejala nyeri perut selalu
harus dipikirkan juga kemungkinan radang paru, terutama di lobus bawah.
batuk
gejala ini dapat disebabkan oleh
infeksi( tuberculosis, pneumonia dan sebagainya), kelainan
anatomis(bronkiektasis), alergi(asma bronkial), edema paru(gagal jantung kiri).
1.tuberkulosis paru
pada
tuberkulosis paru perlu sekali dibuat foto dasat toraks, karena sering sekali
keadaan klinis tidak sesuai dengan luasnya kelainan radiologis. gambaran
radiologis seperti infiltrasi, atelektasis dan emfisema, eksudat pleural dan
limfadenitis tidak dapat dibedakan dengan penyakit non-tuberkulosis.
klasifikasi paru dan kelenjar intratorakal di Indonesia biasanya disebabkan
oleh tuberkulosis.
gambaran radiologis
foto
dasar
a) tahap
komplikasi
tampak bayangan infiltrasi
di lapangan paru, pembesaran kelenjar regional, limfangitis berup garis-garis
lurus antara fokus paru dan kelenjar regional dan efusi pleura sekitar fokus
paru. gambaran ini khas untuk kompleks primer, namun umumnya limfangitis,
pleuritis dan fokus paru tidak tampak.atelektasis dan bronkiektasis biasanya
akibat obstruksi bronkus. kelainan ini juga dapat terjadi pada permulaan
penyakit.
b) dengan
komplikasi
pada penyebaran bronkogen,
kuman menyebar dari fokus atau kelenjar yang pecah kedalam bronkus. gambaran
radiologis ini sukar dibedakan dengan konsolidasi non-tuberkulosis yang
multifokal.
pada penyebaran hematogen,
kuman tersebar melalui aliran darah(septisemia). perjalana kuman biasanya mulai
dari sistem limfe, melalui sistem vena ke jantung.paru berfungsi sebagai
saringan, sehingga mengurangi kemungkinan bersarang di organ lain.
2.bronkiektasis
merupakan
pelebaran patologis bronkus dan biasanya terjadi sebagai akibat kerusakan
jaringan elastis dan otot dinding bronkus, yang disebabkan oleh infeksi yang
terus-menerus.
gambaran radiologis
pada
foto dasar tampak gambaran sarang tawon(‘honeycomb structure’). kelainan ini
hanya ditemukan pada kasus lanjut. pada foto khusus yaitu dengan pemeriksaan
bronkogram, dapat dibuktikan pelebaran bronkus.
3.asma bronkial
gejala
yang menonjol pada penderita asma bronkial tidak saja batuk, tetapi juga
stridor ekspiratoar. pada serangan asma terjadi spasme umum sfinger duktus
alveoli dan bronkioli, sehingga terjadi suatu mekanisme ventil.
gambaran radiologis
pada
foto dasar tampak emfisema umum yang bilateral. kedua diafragma rendah sekali
dan mendatar. bayi dan anak kecil yang menderita infeksi traktus respiratorius
sering menunjukkan gejala seperti asma bronkial.
4.edema paru
pada
gagal jantung terjadi stasis darah dalam paru dan pengumpulan cairan dalam
alveolus dan jaringan interstitialis.
gambaran radiologis
pada
foto dasar tampak pelebaran hilus dan gambaran pembuluh darah paru yang jelas
sekali, yang disebabkan stasis. pengumpulan cairan dalam alveolus dan jaringan
interstitialis terlihat sebagai kekeruhan difus.
sistem kardiovaskular
dispnea dan sianosis dapat merupakan
gejala yang menyolok pada gangguan sistem kardiovaskular. gejala sesak pada
gangguan sistem kardiovaskular aialah akibat aliran darah yang berlebihan dalam
paru, misalnya atresia aorta pada bayi baru lahir, defek septum ventrikuler
(VSD) pada anak lebih besar atau karena kongesti darah, misalnya pada stenosis
mitral. sianosis pada gangguan sistem kardiovaskular ialah akibat pirau dari bagian
jantung kanan ke bagian kiri, misalnya tetralogi Fallot.
pemeriksaan
radiologis pada kelainan jantung sebaiknya terdiri dari fluoroskopi, radiografi
dan angiokardiografi. keuntungan fluoroskopi ialah jantung dapat dilihat
amplitude denyut jantung dan memungkinkan melihat struktur yang tersembunyi
dengan memutar penderita. keuntungan radiografi ialah apa yang dilihat pada
fluoroskopi dapat diabadikan dan struktur tampak lebih tegas. keuntungan
angiokardiografi ialah dapat diketahui keadaan kamar jantung atau pembuluh
darah besar, karena ke dalam pembuluh darah di masukkan kontras. pemeriksaan
ini sangat penting dalam pemeriksaan penyakit jantung bawaan yang di sertai
sianosis. pada gambaran radiologis kelainan jantung bawaan hendaknya di
perhatikan 2 hal, yaitu keadaan pembuluh darah paru dan ‘silhouette’ (besar dan
bentuk ) jantung.
keadaan pembuluh darah paru
hal
ini bergantung pada keadaan hemodinamika sistem kardiovaskular. dalam
hemodinamika dikenal rumus: P= V X R(P=
tekanan, V= aliran dan R=tahanan).